bangkutaman
Tell me about your history? How did you get where you are now?
Bermula pada pertengahan 1999, Irwin dan Bayu yang kebetulan kuliah satu kampus di Jogja ingin membuat band untuk iseng mengisi waktu luang. Dua personil pertama ini memiliki genre yang sama dalam hal musik, yaitu Brit-pop/indie-pop. Pada awalnya mereka kesusahan sekali untuk mencari personil lain yang sealiran di kota tersebut...... karena memang indie pop sangat langka di Jogjakarta. Tapi kesabaran dan kerja keras ternyata membuahkan hasil.
Akhir tahun 1999, mereka berdua berkenalan dengan Acoem(Wahyu) yang ternyata memiliki kiblat musik yang sama. Untuk bisa tampil diatas panggung dengan membawakan indie pop adalah impian mereka, maka Bayu memutuskan untuk mengajak Nanang, teman baiknya untuk bermain drum sebagain additional player. Formasi ini bernama "The Garage Flower", nama itu mereka dapat dari nama album pertama dari band asal Manchester, The Stone Roses. Pada masa itu, mereka masih terlalu berkiblat kepada Stone Roses. Formasi pertama sebagai berikut: Acum pada vokal, Irwin pada gitar, Bayu pada bass, dan Nanang pada drum.
Seleksi pertama di kampus UPN dengan membawakan "I wanna be Adored"nya Stone Roses........dan hasilnya sangat tidak menggembirakan. Dengan berjalannya waktu, Nanang tidak bisa lagi membantu The Garage Flower karena ia sibuk dengan bandnya yang sudah sibuk (Teknoshit). The Garage Flower vakum untuk beberapa saat, namun selang 3 bulan salah satu teman tongkrongan kampus, Ade mengajak temannya Dimas untuk bermain bass dan Bayu pada drum. Formasi kedua ini menjadi: Acoem yang mulai memegang gitar sebagai rhytm dan vocal, Irwin pada lead-guitar, Bayu pada drum , dan Dimas pada bass. Ternyata formasi tidak bertahan lama juga. Dimas ternyata harus cabut karena ia harus konsentrasi dengan urusan-urusannya. Sekali lagi, terjadi kevakuman. September 2000, masuklah Deni, hasil perkenalan lewat chatting. Denny masuk sebagai drummer untuk menggantikan Bayu, sehingga Bayu kembali lagi menjadi basis.
Dengan masuknya Denny, nama band mulai berubah menjadi "bangkutaman". Dengan berganti nama band, keempat personil mulai benar-benar serius dalam band. Nama bangkutaman dipilih karena seringnya irwin dan bayu beserta teman-teman lainnya duduk sambil bersenda gurau di bangku-bangku yang ada di pinggir taman di dalam kampus Sanata Dharma. Dengan bergantinya nama menjadi "bangkutaman", barulah mulai terlihat titik terang dalam bermusik.
Bangkutaman manggung pertama kali di Jogja dalam acara "ngamen" di kantin kampus Sanata Dharma. Dengan semangat idealis membawakan warna-warna lagu indie pop, dengan jujur dapat dikatakan bahwa kehadiran mereka masih terlalu asing. Masing-masing personil pun mengerti bahwa di Jogjakarta, musik Brit-pop/Indie-pop adalah underground among undergrounds. Sebagai puncaknya, mereka berhasil membuat single demo live berisi 4 lagu sendiri yang dipromosikan saat mereka manggung dalam acara "Proud to be Indonesian" di GM2000 cafe di Jakarta pada bulan mei 2001 lalu. Tahun 2001, Bayu resmi meninggalkan Bangkutaman dan konsentrasi pada proyek pribadinya. Bayu terlihat sepanggung dengan Bangkutaman untuk terakhir kalinya pada tanggal 22 juli 2001 di New Java Cafe. Bangku Taman masih memiliki sound yang definit meskipun bertiga, ini ditambah pula dengan additional player pada bass, Donald, yang pernah membantu Bangkutaman.
Have you performed live in front of an audience? Any special memories?
3 april 2005, at De Basic Melawai, Jakarta Indonesia
our album(EP) launching titled "garage of the soul"
on blossom record
Your musical influences
"White Album" by The Beatles, The Velvet Underground, Ride "Tarantula", The Byrds "Younger Than Yesterday", The Stone Roses, Jimi Hendrix, John Squire, Jimmi Page, Johnny Marr, Paul Banks, etc.
Anything else?
come and dance with us on our next show